Laman Utama / Daerah Batik – Peta Interaktif / Sumatra Utara
informasi daerah
Jelajah Batik di Sumatra Utara
Pembuatan Batik di Medan Tembung, Sumatra Utara (foto: Grace Kolin, Wikipedia)
Pameran Batik di Sumatra Utara (foto: Indonesia heritage)
Motif Gorga Batak di Sumatra Utara (foto: @Aus2)
Suar Warna Tradisi
Tradisi Batik dibawa oleh pengrajin dari Jawa yang menyebarkan ilmunya di kalangan pengrajin lokal. Desain yang ditampilkan diadaptasi dari ornamen dan adat budaya di 33 kota / kabupaten di Provinsi dan lima kelompok etnis. Gorga atau ukiran di bagian luar rumah menjadi desain inspirasi desain dalam pembuatan batik di Sumatera Utara.
Motif Batik di Sumatra Utara
Meskipun tekstil tenun adalah tradisi yang paling umum di Sumatera Utara, pengrajin lokal seperti di Medan Tembung memproduksi batik dengan motif lokal. Tekstil batik di wilayah tersebut sebagian besar menggambarkan motif tekstil tenun Ulos, seperti hari hara sundung, motif pani patunda dari suku Simalungun, motif Melayu seperti pucuk rebung, semut beriring, desa nawalu, dan gorga sitompi dari suku Toba, dan motif mataniari dari Batak Mandailing.
Motif Batik di Sumatra Utara
Cara Melestarikan Batik
Pelajari Makna Filosofis Batik
Dengan mempelajari dan mengidentifikasi makna motif dari masing-masing daerah, Anda telah berkontribusi dalam pelestarian nilai-nilai luhur Batik. Apakah Anda mencari hadiah yang bermakna untuk orang yang Anda cintai? Beri mereka kejutan dengan hadiah kain batik asli yang cantik dan penuh makna!
Membeli Batik Asli (Tulis/Cap)
Dengan membeli batik tulis asli yaitu batik tulis dan batik cap, maka Anda telah mendukung dan meningkatkan kesejahteraan pengrajin batik tulis di daerah. Dukungan semacam ini akan membuat tradisi membatik terus berkelanjutan dan lestari!
Komunitas Batik
Dukung dan kunjungilah sentra-sentra batik di setiap daerah. Disana Anda dapat mempelajari teknik pembuatan batik dan berinteraksi dengan produsen batik secara langsung. Anda pun juga dapat mengunjungi berbagai tempat wisata setempat yang mengagumkan!
Kampung Batik di Sumatra Utara
workshop batik
Desa Batik adalah daerah di mana para produsen batik sebagian besar tinggal, membuka lokakarya, serta memamerkan produk-produk batik mereka. Anda dapat membeli tekstil batik dari pengrajin langsung dan berpartisipasi dalam proses pembuatan batik di situs tersebut.
SumatrA UtarA
Video Visualisasi
dalam 1 Menit
Produksi Batik di sumatra utara
Negeri Seribu Petualangan
SumatrA UtarA
Danau Toba, Sumatra Utara (foto: @sukronstrs_)
Tentang Sumatra Utara
Sumatera Utara terkenal akan bentang alamnya, biosfer alami UNESCO di Danau Toba, dan tradisi budaya yang hidup dari masa ke masa. Di wilayah ini, pernah berdiri beberapa kerajaan sejak abad ke-13 seperti Kerajaan Tamiang, Kesultanan Deli, Kesultanan Serdang, Kerajaan Asahan, Kerajaan Lima Laras, dan Kesultanan Dhasa Nawalu. Akulturasi budaya Hindu, Islam dan Barat tercermin dalam tradisi hidup lokal, arsitektur, dan tarian tradisional.
Fakta Tentang Sumatra Utara
Provinsi Sumatera Utara terletak di Sumatra. Memiliki total luas 7.981,23 km², dan ibukotanya adalah Medan. Menurut sensus 2017, total populasi adalah 14,26 juta orang. Sebagian besar penghuninya adalah Muslim (63,91%), dengan agama Protestan terkemuka berikutnya (27,86%), Katolik (5,41%), dan Budha (2,43%). Kelompok budaya di wilayah ini termasuk Melayu, Batak Karo, Simalungun, Fak-Fak / Dairi, Batak Toba, Mandailing, Pesisir, dan Nias.
Sumatera Utara dikenal dengan Danau Toba, danau vulkanik terbesar di dunia. Salah satu lembah yang terkenal adalah lembah Bakara Danau Toba, yang menyerupai lembah Stryn di Norwegia (foto: @bonapasogit)
Sorotan Budaya
Sumatera Utara memiliki budaya dan tradisi leluhur yang sangat kuat. Simbol-simbol budaya ini dapat dilihat pada ornamen yang menghiasi rumah tradisional mereka, tekstil, dan tarian tradisional (Foto: Tari Tradisional Batak @Al Amin).
Motif-motif ini melambangkan hukum adat dan moral masyarakat setempat. Mereka sebagian besar dibuat dalam tiga warna primer (merah, hitam, dan putih) yang disebut Sitiga Bolit. Menurut kepercayaan agama Batak kuno, warna-warna ini menandakan penangkal kekuatan jahat, yaitu sebagai berikut:
- Putih melambangkan kesucian, kebenaran, dan kejujuran. Warna ini mewakili kosmologi Banua Ginjang (Dunia Atas atau dunia para dewa).
- Merah melambangkan kekuatan dan keberanian.Warna ini mewakili kosmologi Banua Tonga (Dunia Tengah atau dunia umat manusia).
- Hitam melambangkan kerahasiaan, otoritas, dan kepemimpinan. Warna ini mewakili kosmologi Banua Toru (Dunia Bawah atau dunia roh).