Jelajah Batik Tenun di Sulawesi Tenggara

Produsen kain tenun di Pulau Buton, Sulawesi Selatan (foto: Pesona Indonesia)

Motif Batik yang diciptakan produsen lokal di Wakatobi, Kawasan Cagar Alam Biosfer UNESCO, Sulawesi Tenggara (foto: Sultraline)

Kalo Sara dianggap sebagai simbol sakral bagi suku Tolaki. Motif ini menjadi inspirasi dalam pembuatan Batik kain tenun di Sulawesi Tenggara (foto: @Bumianoa)

Simbol Sakral Kalo Sara

Sulawesi Tenggara memiliki batik tenun dengan motif Tolaki. Batik tenun Tolaki adalah primadona di Sulawesi Tenggara. Motif Tolaki memiliki ciri khas, berupa benang emas yang membentuk garis-garis halus, dan ada aksen floral yang kecil.

Nilai Sosial Budaya Batik di Sulawesi Tenggara

Batik tenun Tolaki memiliki tiga motif utama, yaitu Kalo Sara, Jonga Bertanduk Lima, dan Pohon Sagu. Setiap tema memiliki makna filosofis sebagai cermin kearifan lokal. Motif Kalo Sara dapat diartikan sebagai simbol kearifan lokal dan hukum adat yang wajib dihormati oleh masyarakat setempat. Motif kedua, motif jonga (rusa) bertanduk lima, mewakili kebiasaan masyarakat setempat yang suka berburu rusa. Sedangkan tema terakhir, motif pohon sagu dianggap sebagai representasi makanan pokok bagi masyarakat setempat.

Motif Batik di Sulawesi Tenggara

lihat artinya

Kampung Batik di Sulawesi Tenggara

workshop batik

Desa Batik adalah daerah di mana para produsen batik sebagian besar tinggal, membuka lokakarya, serta memamerkan produk-produk batik mereka. Anda dapat membeli tekstil batik dari pengrajin langsung dan berpartisipasi dalam proses pembuatan batik di situs tersebut.

kunjungi

SulAwesi tenggarA

Video Visualisasi

dalam 1 Menit

Produksi kain tenun di sulawesi tenggara

Negeri Seribu Ritual

SulAwesi TenggarA

Pulau Labengki, Sulawesi Tenggara (foto: @phinemo)

Tentang Sulawesi Tenggara

Sulawesi Tenggara dikenal karena kekayaan budayanya. 11 warisan budaya takbenda Sulawesi Tenggara ditetapkan sebagai warisan budaya nasional Indonesia. Pemerintah menaruh perhatian besar dalam memperkenalkan pelatihan dan pendidikan untuk konservasi warisan budaya di tingkat sekolah menengah. Upaya tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan minat generasi muda untuk mempertahankan tradisi budaya lokal. Provinsi ini dikenal dengan slogan filosofisnya, yaitu “Bolimo Karo Somanamo Lipu”, yang berarti menempatkan kebutuhan kolektif sebagai prioritas utama.

Fakta Tentang Sulawesi Tenggara

Sulawesi Tenggara adalah provinsi di Indonesia yang terletak di pulau Sulawesi dengan ibukota Kendari. Provinsi ini memiliki luas daratan 38.140 km² dan luas lautan 110.000 km². Berdasarkan sensus penduduk pada tahun 2016, populasi Sulawesi Tenggara adalah 2.499.540 orang. Provinsi Sulawesi Tenggara berbatasan dengan Provinsi Sulawesi Selatan dan Provinsi Sulawesi Tengah di utara, Teluk Bone di barat, Laut Flores di selatan, Laut Banda (Provinsi Maluku) di timur.

Salah satu pemandangan alam indah yang terkenal di provinsi ini adalah air terjun Kandawu Dawuna di Pulau Buton. Air terjun ini terletak 75 kilometer dari kota Bau-Bau, Pulau Buton (foto: @Bugistraveler).

Sorotan Budaya

Sulawesi Tenggara adalah lokasi beberapa Kerajaan seperti Kerajaan Konawe pada abad ke-9, Kerajaan Kaledupa pada abad ke-16, Kerajaan Wuna pada abad ke-13, Kerajaan Buton pada abad ke-14 yang berlangsung hingga abad ke-19, dan Kerajaan Moronene pada abad ke-17. Suku-suku asli daerah ini adalah Suku Tolaki, Suku Buton, Suku Muna, Suku Moronene, Suku Wawonii. Mayoritas populasi adalah Muslim (95%), Hindu 2,04%, dan Kristen (1,84%).

Salah satu warisan budaya takbenda yang dilestarikan oleh masyarakat setempat adalah tradisi ritual Posuo di pulau Buton. Tradisi ini bertujuan untuk mendidik perempuan remaja tentang pentingnya keperawanan, serta memberikan ajaran tentang moralitas, etika perempuan, sebagai nilai-nilai utama untuk menjaga martabat keluarga mereka di masyarakat (foto: @Miunsrv.Wikimedia)