Pilih Laman

  Teal House Icon Png - Free Transparent PNG Download - PNGkey  Laman Utama Daerah Batik – Peta Interaktif / Jambi / Jembatan Pedestrian Batanghari

Destinasi Budaya

Resapi kekayaan budaya bangsa!

Jembatan Pedestrian Batanghari 

Jembatan Batanghari (foto: Indonesia Tourism)

Jembatan Pedestrian Batanghari

Jembatan Pedestrian Batanghari juga merupakan landmark ikonik Jambi. Jembatan ini dibangun pada 2012 sebagai rute pejalan kaki bagi penduduk setempat dan sebagai objek wisata. Dengan 503 meter dan lebar 4,5 meter, jembatan ini menghubungkan dua daratan di atas Sungai Batanghari.

Destinasi Pariwisata Budaya

Jembatan Pedestrian Batanghari

Destinasi Pariwisata di Jambi

 

Motif Batik Jambi

Merak Ngeram

Motif merak yang mengeram memiliki makna pengorbanan dan kasih sayang seorang

Durian Pecah

Motif ini melambangkan semua karya harus didasarkan pada iman dan ilmu yang

Angsa Duo

Motif batik duo Angso adalah sepasang angsa yang diyakini telah memimpin Puteri Mayang untuk

 

Motif Batik Indonesia

Kerawang Datar

Motif ini melambangkan perwujudan nilai-nilai agama dalam interaksi

Prada Papua

Kata “Prada” dalam dialek Jawa-Indonesia berarti tekstil batik yang dihiasi dengan

Gigi Haruan Lidi

Motif Gigi Haruan Lidi diambil dari nama ikan Haruan yang memiliki arti

Ake Patra

Ake terkait dengan keilahian dan komposisi alam semesta yang

Insang Ikan

Insang ikan merupakan motif yang sering dipergunakan oleh

Burung Bidadari

Burung Bidadari dianggap langka di dunia. Motif Bidadari ini mengilustraskan

Daun Lada Hitam

Motif lada hitam mewakili komoditas utama provinsi Bangka Belitung dan

Peresean

Motif ini menggambarkan pertunjukan tari Peresean yang biasanya dilakukan pada

Pintu Aceh

Motifnya terinspirasi oleh arsitektur tradisional Aceh yang memiliki

Pisang Bali

Di masyarakat Bali, pisang merupakan lambang dari Amartha atau Air Keabadian dalam

Banji Cirebon

“Banji” melambangkan keberlimpahan dan segala hal yang

Wakatobi

Selain menggambarkan keindahan Wakatobi, simbol daun Patra mengacu

Enggang Dayak

Motif Burung enggang merupakan Panglima para Burung. Ia dianggap memiliki kekuatan

Merak Lasem

Merak dianggap sebagai raja para burung. Ia dianggap melambangkan

Tifa Totobuang

Motif ini menggambarkan alat musik tradisional Maluku, yaitu

Tanah Liek

Kata “Tanah Liek” mengacu pada tanah liat dalam bahasa Minang

Pattimura

Pattimura adalah nama pahlawan Indonesia yang berperang melawan kolonialisme di

Tampuk Manggis Sasirangan

Motif Sasirangan ini menggambarkan falsafah buah manggis, yaitu

Rutun Penyu

Motif ini melambangkan kesederhanaan dan menjalani hidup dalam

Pucuk Rebung Riau

Pucuk Rebung melambangkan tekad hati dalam mencapai tujuan, keberuntungan, dan

Dayak Taghol

Motif Dayak Taghol melambangkan perisai sebagai simbol daya

Mahkota Siger

Siger adalah nama mahkota bagi wanita bangsawan Lampung di zaman kuno yang

Singayaksa

Motif Singayaksa berasal dari nama tempat Sultan Hasanuddin berdoa kepada

Tangerang Herang

Motif Tangerang Herang merupakan perlambangan kota Tangerang, yakni

Asmat Papua

Motif ini menggambarkan simbol kesukuan suku Asmat yang pada umumnya

Angsa Duo

Motif batik duo Angso adalah sepasang angsa yang diyakini telah memimpin Puteri Mayang untuk

Bomba Mawar

Motif ini berarti cinta sakral bagi keluarga, kerajaan, dan

Parang Seling

Parang Seling merupakan motif batik kerajaanyang merupakan varian feminine dari

Gajah Way Kambas

Motifnya menggambarkan cagar alam Lampung, Way Kambas. Way Kambas adalah

Srimanganti

Nama motif Srimanganti berasal dari nama aula Istana yang bersambungan dengan

Tikar Natuna

Motif Tikar Natuna diadaptasi dari pembuatan tikar pandan tradisional di

Wirasat

Wirasat atau ilham merupakan berkah dari Tuhan. Ilham ini dilambangkan dengan

Sekomandi

Motif ini merujuk pada ungkapan “sampai maut memisahkan kita”.

Rasamala

Motif batik rasamala dikaitkan dengan masa ketika Belanda pertama kali

Pohon Hayat

Motif batik di Lampung didominasi oleh akulturasi budaya Buddha dan

Ondel-ondel

Boneka ondel-ondel menggambarkan harapan agar

Buketan Bali

Buketan Bali merupakan motif yang berasal dari

Gonggong Siput

Gonggong (Strombus Turturella) adalah salah satu jenis siput laut yang ditemukan di

Leuit Sijimat

Motif ini mencerminkan kegiatan kaum Baduy sehari-hari, yakni rumah panggung dan

Sero Tangga

Motif Sero Tangga menyiratkan harapan baik serta rasa cinta yang tulus untuk dapat membuat

Barong Bali

Barong merupakan hewan mitos yang memiliki kekuatan supernatural

Samudra

Seni lukis ini menggambarkan kuatnya tekad seseorang yang berlayar agar dapat

Gorga Simeol-Meol

Gorga Simeol-meol adalah motif yang terdiri dari sulur tanaman ini dianggap sebagai

Ukir Sentani

Motif Ukir adalah motif batik yang terinspirasi oleh berbagai ukiran kayu tradisional Sentani di

Desa Na Tolu

Pola Desa Na Tolu melambangkan filosofi keberadaan dan harmoni Batak dalam

Jagung

Filosofi motif jagung menggambarkan mimpi dan semangat hidup yang

Kain Cual

Tradisi tekstil cual telah ada sejak abad ke-17. Kata Cual mengacu pada

Tifa Papua

Motif ini berasal dari alat musik tradisional Papua, Tifa. Tifa adalah sejenis

Salakanagara

Motif batik Salakanagara melambangkan kerajaan pertama di daerah Betawi yang

Kuntul Perak

Kuntul perak (Egretta intermedia) merupakan hewan asli Kalimantan dan merupakan lambang dari

Honai

Honai merupakan motif yang terinspirasi oleh rumah tradisional masyarakat Papua yang

Keluak Daun Pakis

Kata “Keluak” adalah bahasa Minang yang berarti bengkok atau

Kuda Kupang

Kuda juga melambangkan kebanggaan, kekuatan, dan keberanian. Motif ini menyiratkan

Waruga

Motif batik Minahasa diadopsi dari Waruga yang merupakan makam leluhur

Daun Sirih

Motif ini menggambarkan daun sirih yang digunakan sebagai

Kawung

Motif Kawung diciptakan oleh Sultan Agung Hanyokrokusumo (1593-1645) sebagai hadiah bagi putranya ketika

Sandeq

Sandeq dianggap sebagai maha karya pembuatan kapal di zaman

Bultiya

Kata “Bultiya” merupakan singkatan nama tiga suku besar di Kalimantan Utara, yakni

Dayak Kamang

Motif Kamang pada umumnya ditemukan pada perisai suku Dayak, karena

Bale Lumbu

Motif ini menandakan kesejahteraan masyarakat Sasak kuno dan

Kuda Sepasang

Bagi masyarakat Kupang, memiliki kuda yang kuat adalah simbol martabat dan

Parang Rusak

Selain dari keberanian dan ketegaran, motif ini juga menggambarkan

Tengkawang Ampiek

Motif Tengkawang Ampiek ini merupakan lambang kesuburan dan kebaikan dari

Anggrek Tewu

Motif Anggrek tewu ini berdasarkan kearifan lokal Kotawaringin serta lambang dari teladan

Taiganja

Taiganja menggambarkan rahim seorang wanita, yang oleh masyarakat setempat dipercaya sebagai

Gonggong Beruntun

Motif ini menggambarkan bahwa seseorang harus mempertahankan

Alam Pantai

The word “Alam Pantai” refers to the natural beauty of

Bunga Raye

Bunga Raye melambangkan kesatuan antara suku Dayak Tidung dengan

Hiu Taliyasan

Indonesia juga merupakan asal-muasal ikan terbesar sedunia, yakni ikan hiu paus. Motif ini

Bayam Raja

Motif Sasirangan Raja Bayam menggambarkan status sosial dari

Lipaq Sabe

Lipaq Sabe mengandung motif geometris klasik sederhana, dihiasi dengan

Awan Larat Riau

Motif ini biasanya dikaitkan dengan kelembutan, kebijaksanaan, dan pengetahuan diri. Karakteristik ini

Sinaran

Motif ini melambangkan pengetahuan dan pemahaman spiritual yang

Pala Salawaku

Motif ini menggambarkan senjata tradisional yang unik dari wilayah

Merak Abyorhokokai

Batik bermotif merak ini menggambarkan keindahan burung tersebut sebagai

Besurek Rafflesia

Istilah “Besurek” mengacu pada tekstil yang berisi surat atau prasasti

Gurdo Solo

“Gurdo” atau garuda adalah kendaraan Dewa Wisnu.  Sebagai Burung Mentari, Gurda dilihat sebagai

Rumah Mamuju

Mandar Batik menggambarkan rumah Raja Mamuju dengan karakteristik utama

Pucuk Mekar

Motif ini mencerminkan kegembiraan dan syukur kepada Tuhan atas

Lontara

Aksara Lontara adalah aksara kuno khas komunitas Bugis dan Makassar. Sejarah mencatat bahwa

Gedhog Kembang Waluh

Gedhog Waluh merupakan gabungan motif dari budaya kerajaan Jawa Majapahit

Kalo Sara

Kalo Sara adalah motif sakral untuk etnis Tolaki. Ini dianggap sebagai cara

Kerawang Tegak Aceh

Motif Kerawang Tegak melambangkan seseorang yang memiliki

Tubo Kelapa

Pohon Kelapa merupakan simbol karakter yang baik dan mental yang

Tidayu

Nama motif ini merupakan singkatan nama tiga etnis yaitu

Jupri Kembang Teh

Jupri Kembang Teh menggambarkan sulur tanaman teh yang

Merak Ngeram

Motif merak yang mengeram memiliki makna pengorbanan dan kasih sayang seorang

Pantai Ambon

Batik kota Ambon menggambarkan kekayaan alam dan kehidupan

Kaharingan

Kaharingan atau “Pohon Kehidupan” dalam sistem keyakinan suku Dayak melambangkan hubungan

Desa Na Ualu

Motif Gorga dari Desa Na Ualu adalah simbol dari delapan arah mata angin

Abimanyu

Motif klasik Kerajaan Mataram ini mengandung harapan agar penggunanya menjadi seorang yang

Tenun Bima

Motif-motif diadopsi dari tekstil tenun Bima. Pola ini kurang lebih mendapat

Sekar Jati

Motif ini melambangkan harapan agar penggunanya memiliki sifat yang

Pati-Pati Pinehiku

Motif ini melambangkan hierarki dalam masyarakat dan status sosial suku

Durian Pecah

Motif ini melambangkan semua karya harus didasarkan pada iman dan ilmu yang

Kamaro Timika

Motif ini terinspirasi dari simbol suci komunitas Kamaro di

Burung Cendrawasih

Burung Cendrawasih merupakan motif sakral dan mewakili identitas

Ceplok Gayo Aceh

Variasi warna menunjukkan perbedaan dalam masyarakat yang

Awan Berarak

Awan Berarak merupakan kombinasi motif Dayak dengan motif

Gamolan

Motif ini menggambarkan Gamolan, alat musik bambu dari Lampung yang