Pilih Laman

Destinasi Budaya

Hayati kekayaan budaya bangsa!

Monument Kristus di Pulau Mansinam (foto: @KSM tour)

Gereja Katolik di Pulau Mansinam, Papua Barat (foto: @Indonesia Kaya)

Pulau Sejarah Mansinam

Pulau ini dianggap sebagai tempat suci di Pulau Papua. Sudah menjadi saksi dari dua misionaris Katolik Jerman, Ottouw dan Geissler memperkenalkan agama Kristen dan peradaban modern kepada masyarakat Papua pada tanggal 5 Februari 1855. Pulau ini juga menyimpan artefak dan kenangan komunitas Katolik Kristen pertama yang dibentuk di pulau Papua. Sumur tua, yang dibangun oleh Ottouw dan Geissler, tetap utuh dan masih berfungsi untuk menyediakan pasokan air bagi penduduk setempat. Setiap 5 Februari, komunitas Kristen Papua berkumpul di pulau ini untuk memperingati hari bersejarah tersebut, yakni ketika Alkitab pertama kali diperkenalkan di wilayah tersebut. Apakah Anda ingin mengalami perjalanan spiritual yang berwawasan luas? Datang dan rasakan aura sakral tempat ini!

 

Destinasi Pariwisata Budaya

Pulau Mansinam

Destinasi Pariwisata di Papua Barat

 

Motif Batik Papua Barat

Honai

Honai merupakan motif yang terinspirasi oleh rumah tradisional masyarakat Papua yang

Prada Papua

Kata “Prada” dalam dialek Jawa-Indonesia berarti tekstil batik yang dihiasi dengan

Burung Cendrawasih

Burung Cendrawasih merupakan motif sakral dan mewakili identitas

Raja Ampat

Motif Raja Ampat menggambarkan kehidupan bahari di kepulauan

 

Motif Batik Indonesia

Kuntul Perak

Kuntul perak (Egretta intermedia) merupakan hewan asli Kalimantan dan merupakan lambang dari

Bunga Raye

Bunga Raye melambangkan kesatuan antara suku Dayak Tidung dengan

Gajah Mungkur

Motif ini sebagai perlambangan perasaan cinta dan rindu yang

Kalo Sara

Kalo Sara adalah motif sakral untuk etnis Tolaki. Ini dianggap sebagai cara

Tari Kabasaran

Motifnya menggambarkan tarian Kabasaran, yang merupakan tarian sakral yang

Daun Sirih

Motif ini menggambarkan daun sirih yang digunakan sebagai

Kamaro Timika

Motif ini terinspirasi dari simbol suci komunitas Kamaro di

Gigi Haruan Lidi

Motif Gigi Haruan Lidi diambil dari nama ikan Haruan yang memiliki arti

Ceplok Gayo Aceh

Variasi warna menunjukkan perbedaan dalam masyarakat yang

Tikar Natuna

Motif Tikar Natuna diadaptasi dari pembuatan tikar pandan tradisional di

Candi Muara Jambi

Kuil Muara Jambi, dibangun sejak abad ke-13, adalah salah satu

Parang Seling

Parang Seling merupakan motif batik kerajaanyang merupakan varian feminine dari

Keluak Daun Pakis

Kata “Keluak” adalah bahasa Minang yang berarti bengkok atau

Merak Ngeram

Motif merak yang mengeram memiliki makna pengorbanan dan kasih sayang seorang

Daun Simpor

Motif ini terinspirasi oleh tanaman Simpor (Dillenia Suffruticosa) yang merupakan

Kerawang Tegak Aceh

Motif Kerawang Tegak melambangkan seseorang yang memiliki

Pucuk Rebung Riau

Pucuk Rebung melambangkan tekad hati dalam mencapai tujuan, keberuntungan, dan

Sinaran

Motif ini melambangkan pengetahuan dan pemahaman spiritual yang

Tanah Liek

Kata “Tanah Liek” mengacu pada tanah liat dalam bahasa Minang

Tampuk Manggis Sasirangan

Motif Sasirangan ini menggambarkan falsafah buah manggis, yaitu

Pucuk Mekar

Motif ini mencerminkan kegembiraan dan syukur kepada Tuhan atas

Lipaq Sabe

Lipaq Sabe mengandung motif geometris klasik sederhana, dihiasi dengan

Gumin Tambun

Gumin Tambun atau sulur melilit berasal dari motif mitologi Hindu yang melambangkan keberuntungan,

Bultiya

Kata “Bultiya” merupakan singkatan nama tiga suku besar di Kalimantan Utara, yakni

Peresean

Motif ini menggambarkan pertunjukan tari Peresean yang biasanya dilakukan pada

Honai

Honai merupakan motif yang terinspirasi oleh rumah tradisional masyarakat Papua yang

Salakanagara

Motif batik Salakanagara melambangkan kerajaan pertama di daerah Betawi yang

Ondel-ondel

Boneka ondel-ondel menggambarkan harapan agar

Sekomandi

Motif ini merujuk pada ungkapan “sampai maut memisahkan kita”.

Leuit Sijimat

Motif ini mencerminkan kegiatan kaum Baduy sehari-hari, yakni rumah panggung dan

Gajah Way Kambas

Motifnya menggambarkan cagar alam Lampung, Way Kambas. Way Kambas adalah

Bomba Mawar

Motif ini berarti cinta sakral bagi keluarga, kerajaan, dan

Insang Ikan

Insang ikan merupakan motif yang sering dipergunakan oleh

Desa Na Tolu

Pola Desa Na Tolu melambangkan filosofi keberadaan dan harmoni Batak dalam

Buketan Bali

Buketan Bali merupakan motif yang berasal dari

Teguh Bersatu

Motif batik ini menunjukkan kekuatan masyarakat Kupang dan mewakili

Awan Larat Riau

Motif ini biasanya dikaitkan dengan kelembutan, kebijaksanaan, dan pengetahuan diri. Karakteristik ini

Mahkota Siger

Siger adalah nama mahkota bagi wanita bangsawan Lampung di zaman kuno yang

Sido Mulyo

Sido Mulyo merupakan salah satu motif klasik yang khusus dipergunakan untuk

Besurek Rembulan

Besurek Rembulan adalah tekstil batik khas yang polanya merupakan kombinasi dari

Angsa Duo

Motif batik duo Angso adalah sepasang angsa yang diyakini telah memimpin Puteri Mayang untuk

Mega Mendung

 Motif awan ini menyiratkan kemampuan untuk tetap tenang dalam

Tubo Kelapa

Pohon Kelapa merupakan simbol karakter yang baik dan mental yang

Besurek Rafflesia

Istilah “Besurek” mengacu pada tekstil yang berisi surat atau prasasti

Anggrek Tewu

Motif Anggrek tewu ini berdasarkan kearifan lokal Kotawaringin serta lambang dari teladan

Alam Pantai

The word “Alam Pantai” refers to the natural beauty of

Burung Cendrawasih

Burung Cendrawasih merupakan motif sakral dan mewakili identitas

Cengkeh

Motif ini menggambarkan komoditas utama Kabupaten Tolitoli serta memiliki makna penyembuhan dan

Merak Abyorhokokai

Batik bermotif merak ini menggambarkan keindahan burung tersebut sebagai

Ukir Sentani

Motif Ukir adalah motif batik yang terinspirasi oleh berbagai ukiran kayu tradisional Sentani di

Kerawang Datar

Motif ini melambangkan perwujudan nilai-nilai agama dalam interaksi

Rasamala

Motif batik rasamala dikaitkan dengan masa ketika Belanda pertama kali

Rumah Mamuju

Mandar Batik menggambarkan rumah Raja Mamuju dengan karakteristik utama

Gonggong Beruntun

Motif ini menggambarkan bahwa seseorang harus mempertahankan

Pintu Aceh

Motifnya terinspirasi oleh arsitektur tradisional Aceh yang memiliki

Pinawetengan

Pola Batik Pinawetengan diambil dari prasasti prasejarah di Sulawesi Utara, yang disebut

Penari Melayu

Penari Melayu menggambarkan tarian tradisional etnis Melayu di

Durian Pecah

Motif ini melambangkan semua karya harus didasarkan pada iman dan ilmu yang

Kaharingan

Kaharingan atau “Pohon Kehidupan” dalam sistem keyakinan suku Dayak melambangkan hubungan

Ikan tambal

Makna filosofis dari Ikan Tambal adalah kebersamaan, kesederhanaan dalam

Sekar Jati

Motif ini melambangkan harapan agar penggunanya memiliki sifat yang

Bekantan Pakis

This motif represents Pakis Haji (Polystichum setiferum), an endemic plant in

Raja Ampat

Motif Raja Ampat menggambarkan kehidupan bahari di kepulauan

Ake Patra

Ake terkait dengan keilahian dan komposisi alam semesta yang

Kuda Sepasang

Bagi masyarakat Kupang, memiliki kuda yang kuat adalah simbol martabat dan

Taiganja

Taiganja menggambarkan rahim seorang wanita, yang oleh masyarakat setempat dipercaya sebagai

Pala Salawaku

Motif ini menggambarkan senjata tradisional yang unik dari wilayah

Rangkiang

Kata “Rangkiang” mengacu pada lumbung padi dalam bahasa Minangkabau

Kaganga Tanah Rejang

Batik Kaganga adalah batik khas dari daerah Rejang yang mengambil inspirasi dari

Tenun Bima

Motif-motif diadopsi dari tekstil tenun Bima. Pola ini kurang lebih mendapat

Gedhog Kembang Waluh

Gedhog Waluh merupakan gabungan motif dari budaya kerajaan Jawa Majapahit

Kuda Kupang

Kuda juga melambangkan kebanggaan, kekuatan, dan keberanian. Motif ini menyiratkan

Wakatobi

Selain menggambarkan keindahan Wakatobi, simbol daun Patra mengacu

Bayam Raja

Motif Sasirangan Raja Bayam menggambarkan status sosial dari

Pohon Hayat

Motif batik di Lampung didominasi oleh akulturasi budaya Buddha dan

Lontara

Aksara Lontara adalah aksara kuno khas komunitas Bugis dan Makassar. Sejarah mencatat bahwa

Sandeq

Sandeq dianggap sebagai maha karya pembuatan kapal di zaman

Gurdo Solo

“Gurdo” atau garuda adalah kendaraan Dewa Wisnu.  Sebagai Burung Mentari, Gurda dilihat sebagai

Paqbarre Allo

Kata “Barre” berarti bulat dan “Allo” berarti sinar matahari. Ukiran ini diartikan

Bintik Tujuh

Motif Bintik Tujuh memiliki 7 bintik putih dan gradasi warna hijau sebagai

Teluk Tomini

Motif ini menggambarkan keindahan kehidupan bawah laut di

Rutun Penyu

Motif ini melambangkan kesederhanaan dan menjalani hidup dalam

Biji Kopi

Motif biji kopi adalah motif yang merujuk pada distrik kopi lokal di

Tangerang Herang

Motif Tangerang Herang merupakan perlambangan kota Tangerang, yakni

Jumputan Bintang

Kota Palembang terkenal dengan kain batiknya yang diproduksi dengan teknik ikat dan

Tongkonan

Rumah tradisional Toraja disebut Tongkonan. Tongkonan adalah

Tifa Totobuang

Motif ini menggambarkan alat musik tradisional Maluku, yaitu

Karawo Pinang

Motif ini dianggap sebagai pola asli tekstil sulaman Karawo. Arti dari motif ini adalah

Tifa Papua

Motif ini berasal dari alat musik tradisional Papua, Tifa. Tifa adalah sejenis

Abimanyu

Motif klasik Kerajaan Mataram ini mengandung harapan agar penggunanya menjadi seorang yang

Dayak Taghol

Motif Dayak Taghol melambangkan perisai sebagai simbol daya

Daun Lada Hitam

Motif lada hitam mewakili komoditas utama provinsi Bangka Belitung dan

Srimanganti

Nama motif Srimanganti berasal dari nama aula Istana yang bersambungan dengan

Waruga

Motif batik Minahasa diadopsi dari Waruga yang merupakan makam leluhur

Tidayu

Nama motif ini merupakan singkatan nama tiga etnis yaitu

Dayak Kamang

Motif Kamang pada umumnya ditemukan pada perisai suku Dayak, karena

Burung Bidadari

Burung Bidadari dianggap langka di dunia. Motif Bidadari ini mengilustraskan

Tengkawang Ampiek

Motif Tengkawang Ampiek ini merupakan lambang kesuburan dan kebaikan dari

Asmat Papua

Motif ini menggambarkan simbol kesukuan suku Asmat yang pada umumnya

Bale Lumbu

Motif ini menandakan kesejahteraan masyarakat Sasak kuno dan