Laman Utama / Tentang iWareBatik – Berita dan Acara
Berita dan Acara
Merayakan 156 Talenta Brilian Indonesia: Acara Internasional iWareBatik Ideas Hackathon Event 2021
Didukung oleh KBRI Swiss dan Australia serta dua UNESCO Chair di Swiss dan Italia, International iWareBatik Ideas Hackathon 2021 digelar
Teknologi Digital demi Peningkatan Pertumbuhan Inklusif: Kegiatan User Experience iWareBatik dengan Partisipasi 997 Mahasiswa dari 33 Universitas dari Sabang hingga Merauke
iWareBatik menggelar rangkaian acara User Experience (UX) bekerja sama dengan 27 universitas di seluruh Indonesia. Kegiatan tersebut akan
Inovasi iWareBatik Menjadi Topik di Edisi Khusus Ajang Internasional Biennale of Western Balkans (BoWB)
iWareBatik telah ditampilkan sebagai salah satu inovasi digital yang menginspirasi dalam edisi khusus pertama BoWB
“Jalur Rempah Indonesia Sebagai Jaringan Peradaban Global” sebagai Tema Simposium Amerika Eropa 2021
Kekayaan nilai filosofis Batik tidak hanya terkait dengan cara hidup, tetapi juga mengandung
Riset Terbaru
Publikasi Riset Terbaru dalam Desain Teknologi Partisipatif iWareBatik di Konferensi HCI, Washington DC
Riset iWareBatik dipresentasikan di ajang Konferensi Dunia Human Computer Interaction (HCI) di Washington pada 25 Juli 2021. Publikasi dengan
Publikasi Riset Terbaru dalam Jurnal Q1 Virtual Archaeology Review
Laman Utama / Tentang iWareBatik - Berita dan Acara / Publikasi Riset Terbaru dalam Jurnal Q1 Virtual Archaeology Review Publikasi terbaru tentang topik "Dari WEB...
Photo: Karolina Grabowska, Pixabay
Menjadi Kontributor Kehormatan
Batik lebih dari sekedar kain. Batik mencerminkan daerah asalnya, pemikiran, ekspresi perasaan, dan kenangan.
Jadilah inspirasi dunia dengan cerita Anda!
USI UNESCO Chair
Konvensi UNESCO pada tahun 1972 tentang Perlindungan Warisan Budaya dan Alam Dunia (UNESCO World Heritage Centre) telah memberi perhatian besar kepada perlindungan warisan budaya dan alam di seluruh dunia. Konvensi ini mengarahkan publik pada peningkatan kesadaran dan kepedulian terhadap pelestarian warisan dunia untuk generasi hari ini dan masa depan. Konvensi Warisan Dunia mendefinisikan warisan sebagai “warisan alam/budaya dari masa lalu, yang dimiliki hari ini, dan dapat diwariskan kepada generasi mendatang”.
Konvensi Warisan Dunia mengakui otonomi masing-masing negara untuk mengelola situs warisan dunia mereka sendiri. Selain itu, konvensi ini juga menekankan konsep universalitas situs warisan dunia, yang berarti bahwa warisan ini milik masyarakat internasional, yang dijaga pelestariannya di wilayah di mana situs tersebut berada. Konsep ini melampaui batas-batas politik dan geografis negara-bangsa, yang dimana penobatan sebuah situs sebagai Situs Warisan Dunia menjadi penanda bahwa situs tersebut merupakan warisan kemanusiaan di seluruh dunia. Salah satu masalah utama bagi pengelola situs adalah masalah pengelolaan pariwisata dan pelestarian Situs Warisan Dunia untuk generasi mendatang. Pihak pengelola tentu dapat menyediakan akses kepada para pengunjung, namun tetap perlu mempertimbangkan kaidah pelestarian situs budaya dari berbagai perspektif. Di sini ditekankan pula bahwa pariwisata tidak dapat, dalam keadaan apa pun, merusak warisan yang dilindungi pelestariannya.
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) menjadi sebuah sarana yang relevan untuk mencapai tujuan-tujuan yang tercantum di atas: (i) TIK mendukung akses komunikasi dan pertukaran informasi yang memberikan kontribusi terhadap pelestarian warisan dunia di tingkat global ; (ii) TIK memiliki peranan yang paling penting untuk mendokumentasikan, memetakan dan melestarikan warisan alam dan budaya; (iii) TIK dapat membantu mengembangkan dan mempromosikan pariwisata berkelanjutan, baik di negara maju maupun berkembang.
Photo: USI UNESCO Chair
Tujuan:
- Mendukung pembangunan media teknologi komunikasi digital melalui penelitian dalam skala luas, memberikan pelatihan, pengembangan kapasitas, penyebaran pedoman, pranduan, praktik terbaik, dan studi kasus yang relevan dan berguna.
- Membantu pelestarian yang berkelanjutan terhadap warisan dunia di negara maju dan di negara berkembang dengan memberikan pelatihan pemangku kepentingan lokal.
- Meningkatkan kesadaran, respek, dan pemahaman para pengunjung dan masyarakat internasional terhadap kekayaan budaya dan alam dari situs warisan dunia. Secara khusus, hal ini dilakukan dengan memberikan pemahaman kepada para wisatawan untuk memahami kerapuhan WHS, mempersiapkan panduan perilaku yang baik yang perlu ditaati ketika mengunjungi dalam situs warisan dunia, serta tata cara bagaimana mereka dapat berkontribusi untuk melindungi dan tidak merusak warisan, serta aktivitas lainnya yang memperkaya dan mendukung pengembangan komunitas lokal.
- Mengembangkan jaringan penelitian interdisipliner para ilmuwan yang aktif di bidangnya.
- Menyelenggarakan kegiatan sekolah musim panas tahunan (Summer School) yang didedikasikan untuk topik kepariwisataan dan pelestarian warisan dunia; bekerjasama dengan para peneliti muda, para pemangku kepentingan di sektor pariwisata untuk melakukan penelitian di institusi USI UNESCO Chair
Berita dari USI UNESCO Chair
Kontributor iWareBatik
Seni dan tradisi batik membangkitkan minat dan gairah pencinta warisan tekstil di seluruh dunia. Kami mengapresiasi kontribusi rekan-rekan yang telah berbagi visi dan wawasan mereka tentang warisan budaya takbenda Batik dengan kami. Kami berharap agar upaya ini memberikan kontribusi pada peningkatan dan keberlanjutan praktik pelestarian warisan budaya takbenda Batik yang berkelanjutan hingga di masa-masa yang akan datang.
M. Fajar Haqy Ismaya
Indonesia - Kocaeli University, Turki
Tentang Haqy
Haqy saat ini sedang menempuh studi gelar Master dalam Hubungan Internasional di Universitas Kocaeli, Turki. Ia menjabat sebagai Koordinator Perhimpunan Pelajar Indonesia Kawasan Amerika – Eropa (PPIDK Amerop) periode 2019/2020.
Choirul Anam
Indonesia - Charles University, Ceko
Tentang Anam
Choirul Anam saat ini sedang menempuh studi gelar Doktor dalam Kebijakan Publik di Universitas Charles, Republik Ceko. Ia bekerja sebagai auditor eksekutif di Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Republik Indonesia.
Arzita Shafira
Indonesia - Geneva School of Diplomacy, Swiss
Tentang Arzita
Arzita Shafira mendapat gelar Master dalam Ilmu Politik dari Geneva School of Diplomacy, Swiss. Ia bekerja di kantor Perutusan Tetap (PTRI) Indonesia untuk PBB di Jenewa, Swiss.