Pilih Laman

Destinasi Budaya

Hayati keluhuran budaya bangsa!

Pulau Kumala – Sungai Mahakam

Monumen Putri Karang Melenu dan Naga Erau (foto: @tribunswiki)

Pura Pasak di Pulau Kumala (foto: Femina)

Pulau Kumala di Sungai Mahakam

Apakah Anda ingin menyaksikan warisan legenda kerajaan Kutai Kartanegara? Jangan lupakan Pulau Kumala. Pulau ini merupakan delta seluas 81 hektar berbentuk kapal yang terletak di tengah Sungai Mahakam. Pulau Kumala merupakan taman wisata baru yang terkait dengan banyak mitos setempat, seperti misalnya Lembuswana dari kerajaan Kutai, legenda Karang Melenu, legenda Sang Putri dan Naga Erau. Pulau ini juga memiliki Pura Pasak, pura Hindu yang terkenal karena patung dan ukirannya yang mengagumkan, serta memiliki bangunan Dayak tradisional yang berfungsi sebagai pusat budaya. Pulau ini juga memiliki banyak fasilitas hiburan modern, seperti misalnya kereta kuda, go-cart, dan perahu tur sungai. Pulau ini dapat diakses melalui jembatan yang menghubungkannya dengan kota Tenggarong.

Destinasi Pariwisata Budaya

Pulau Kumala di Sungai Mahakam

Destinasi Pariwisata di Kalimantan Timur

Motif Batik Kalimantan Timur

Kuntul Perak

Kuntul perak (Egretta intermedia) merupakan hewan asli Kalimantan dan merupakan lambang dari

Tengkawang Ampiek

Motif Tengkawang Ampiek ini merupakan lambang kesuburan dan kebaikan dari

Rutun Penyu

Motif ini melambangkan kesederhanaan dan menjalani hidup dalam

Hiu Taliyasan

Indonesia juga merupakan asal-muasal ikan terbesar sedunia, yakni ikan hiu paus. Motif ini

 

Motif Batik Indonesia

Kuda Kupang

Kuda juga melambangkan kebanggaan, kekuatan, dan keberanian. Motif ini menyiratkan

Pattimura

Pattimura adalah nama pahlawan Indonesia yang berperang melawan kolonialisme di

Pisang Bali

Di masyarakat Bali, pisang merupakan lambang dari Amartha atau Air Keabadian dalam

Wakatobi

Selain menggambarkan keindahan Wakatobi, simbol daun Patra mengacu

Kasih Tak Sampai

‘Kasih Tak Sampai’ adalah ungkapan dalam bahasa Indonesia yang merujuk pada dua arti berbeda, yakni

Ikan tambal

Makna filosofis dari Ikan Tambal adalah kebersamaan, kesederhanaan dalam

Paqbarre Allo

Kata “Barre” berarti bulat dan “Allo” berarti sinar matahari. Ukiran ini diartikan

Awan Larat Riau

Motif ini biasanya dikaitkan dengan kelembutan, kebijaksanaan, dan pengetahuan diri. Karakteristik ini

Tidayu

Nama motif ini merupakan singkatan nama tiga etnis yaitu

Teluk Tomini

Motif ini menggambarkan keindahan kehidupan bawah laut di

Tangerang Herang

Motif Tangerang Herang merupakan perlambangan kota Tangerang, yakni

Karawo Mahkuta

Mahkuta mengacu pada mahkota tradisional Gorontalo. Motif bordir Karawo ini mewakili karakteristik yang

Biji Kopi

Motif biji kopi adalah motif yang merujuk pada distrik kopi lokal di

Candi Muara Jambi

Kuil Muara Jambi, dibangun sejak abad ke-13, adalah salah satu

Salakanagara

Motif batik Salakanagara melambangkan kerajaan pertama di daerah Betawi yang

Lipaq Sabe

Lipaq Sabe mengandung motif geometris klasik sederhana, dihiasi dengan

Daun Simpor

Motif ini terinspirasi oleh tanaman Simpor (Dillenia Suffruticosa) yang merupakan

Rutun Penyu

Motif ini melambangkan kesederhanaan dan menjalani hidup dalam

Gonggong Beruntun

Motif ini menggambarkan bahwa seseorang harus mempertahankan

Pucuk Mekar

Motif ini mencerminkan kegembiraan dan syukur kepada Tuhan atas

Tanah Liek

Kata “Tanah Liek” mengacu pada tanah liat dalam bahasa Minang

Insang Ikan

Insang ikan merupakan motif yang sering dipergunakan oleh

Sero Tangga

Motif Sero Tangga menyiratkan harapan baik serta rasa cinta yang tulus untuk dapat membuat

Tabir Tanjung

Bunga Tanjung adalah jenis bunga pohon ceri yang banyak ditemukan di

Bale Lumbu

Motif ini menandakan kesejahteraan masyarakat Sasak kuno dan

Srimanganti

Nama motif Srimanganti berasal dari nama aula Istana yang bersambungan dengan

Peresean

Motif ini menggambarkan pertunjukan tari Peresean yang biasanya dilakukan pada

Anggrek Tewu

Motif Anggrek tewu ini berdasarkan kearifan lokal Kotawaringin serta lambang dari teladan

Desa Na Ualu

Motif Gorga dari Desa Na Ualu adalah simbol dari delapan arah mata angin

Tampuk Manggis Sasirangan

Motif Sasirangan ini menggambarkan falsafah buah manggis, yaitu

Sekar Jati

Motif ini melambangkan harapan agar penggunanya memiliki sifat yang

Gamolan

Motif ini menggambarkan Gamolan, alat musik bambu dari Lampung yang

Rumah Mamuju

Mandar Batik menggambarkan rumah Raja Mamuju dengan karakteristik utama

Jupri Kembang Teh

Jupri Kembang Teh menggambarkan sulur tanaman teh yang

Rasamala

Motif batik rasamala dikaitkan dengan masa ketika Belanda pertama kali

Pinawetengan

Pola Batik Pinawetengan diambil dari prasasti prasejarah di Sulawesi Utara, yang disebut

Tari Kabasaran

Motifnya menggambarkan tarian Kabasaran, yang merupakan tarian sakral yang

Keluak Daun Pakis

Kata “Keluak” adalah bahasa Minang yang berarti bengkok atau

Kaharingan

Kaharingan atau “Pohon Kehidupan” dalam sistem keyakinan suku Dayak melambangkan hubungan

Durian Pecah

Motif ini melambangkan semua karya harus didasarkan pada iman dan ilmu yang

Leuit Sijimat

Motif ini mencerminkan kegiatan kaum Baduy sehari-hari, yakni rumah panggung dan

Kuntul Perak

Kuntul perak (Egretta intermedia) merupakan hewan asli Kalimantan dan merupakan lambang dari

Parang Seling

Parang Seling merupakan motif batik kerajaanyang merupakan varian feminine dari

Merak Lasem

Merak dianggap sebagai raja para burung. Ia dianggap melambangkan

Kamaro Timika

Motif ini terinspirasi dari simbol suci komunitas Kamaro di

Kaganga Tanah Rejang

Batik Kaganga adalah batik khas dari daerah Rejang yang mengambil inspirasi dari

Jagung

Filosofi motif jagung menggambarkan mimpi dan semangat hidup yang

Tifa Papua

Motif ini berasal dari alat musik tradisional Papua, Tifa. Tifa adalah sejenis

Daun Lada Hitam

Motif lada hitam mewakili komoditas utama provinsi Bangka Belitung dan

Kawung

Motif Kawung diciptakan oleh Sultan Agung Hanyokrokusumo (1593-1645) sebagai hadiah bagi putranya ketika

Bomba Mawar

Motif ini berarti cinta sakral bagi keluarga, kerajaan, dan

La Galigo

La Galigo adalah karya sastra Epic Bugis yang memiliki 300.000 cerita epik. Epik ini bahkan dianggap

Buketan Bali

Buketan Bali merupakan motif yang berasal dari

Enggang Dayak

Motif Burung enggang merupakan Panglima para Burung. Ia dianggap memiliki kekuatan

Pintu Aceh

Motifnya terinspirasi oleh arsitektur tradisional Aceh yang memiliki

Karawo Pinang

Motif ini dianggap sebagai pola asli tekstil sulaman Karawo. Arti dari motif ini adalah

Kerawang Datar

Motif ini melambangkan perwujudan nilai-nilai agama dalam interaksi

Tifa Totobuang

Motif ini menggambarkan alat musik tradisional Maluku, yaitu

Banji Cirebon

“Banji” melambangkan keberlimpahan dan segala hal yang

Dayak Kamang

Motif Kamang pada umumnya ditemukan pada perisai suku Dayak, karena

Pantai Ambon

Batik kota Ambon menggambarkan kekayaan alam dan kehidupan

Ondel-ondel

Boneka ondel-ondel menggambarkan harapan agar

Tenun Bima

Motif-motif diadopsi dari tekstil tenun Bima. Pola ini kurang lebih mendapat

Bultiya

Kata “Bultiya” merupakan singkatan nama tiga suku besar di Kalimantan Utara, yakni

Awan Berarak

Awan Berarak merupakan kombinasi motif Dayak dengan motif

Taiganja

Taiganja menggambarkan rahim seorang wanita, yang oleh masyarakat setempat dipercaya sebagai

Cengkeh

Motif ini menggambarkan komoditas utama Kabupaten Tolitoli serta memiliki makna penyembuhan dan

Kalo Sara

Kalo Sara adalah motif sakral untuk etnis Tolaki. Ini dianggap sebagai cara

Desa Na Tolu

Pola Desa Na Tolu melambangkan filosofi keberadaan dan harmoni Batak dalam

Gumin Tambun

Gumin Tambun atau sulur melilit berasal dari motif mitologi Hindu yang melambangkan keberuntungan,

Hiu Taliyasan

Indonesia juga merupakan asal-muasal ikan terbesar sedunia, yakni ikan hiu paus. Motif ini

Barong Bali

Barong merupakan hewan mitos yang memiliki kekuatan supernatural

Asmat Papua

Motif ini menggambarkan simbol kesukuan suku Asmat yang pada umumnya

Mega Mendung

 Motif awan ini menyiratkan kemampuan untuk tetap tenang dalam

Sandeq

Sandeq dianggap sebagai maha karya pembuatan kapal di zaman

Angsa Duo

Motif batik duo Angso adalah sepasang angsa yang diyakini telah memimpin Puteri Mayang untuk

Raja Ampat

Motif Raja Ampat menggambarkan kehidupan bahari di kepulauan

Kuda Sepasang

Bagi masyarakat Kupang, memiliki kuda yang kuat adalah simbol martabat dan

Bayam Raja

Motif Sasirangan Raja Bayam menggambarkan status sosial dari

Waruga

Motif batik Minahasa diadopsi dari Waruga yang merupakan makam leluhur

Gajah Way Kambas

Motifnya menggambarkan cagar alam Lampung, Way Kambas. Way Kambas adalah

Besurek Rafflesia

Istilah “Besurek” mengacu pada tekstil yang berisi surat atau prasasti

Tongkonan

Rumah tradisional Toraja disebut Tongkonan. Tongkonan adalah

Kerawang Tegak Aceh

Motif Kerawang Tegak melambangkan seseorang yang memiliki

Ake Patra

Ake terkait dengan keilahian dan komposisi alam semesta yang

Alam Pantai

The word “Alam Pantai” refers to the natural beauty of

Samudra

Seni lukis ini menggambarkan kuatnya tekad seseorang yang berlayar agar dapat

Sinaran

Motif ini melambangkan pengetahuan dan pemahaman spiritual yang

Tikar Natuna

Motif Tikar Natuna diadaptasi dari pembuatan tikar pandan tradisional di

Pucuk Rebung Riau

Pucuk Rebung melambangkan tekad hati dalam mencapai tujuan, keberuntungan, dan

Bunga Raye

Bunga Raye melambangkan kesatuan antara suku Dayak Tidung dengan

Burung Cendrawasih

Burung Cendrawasih merupakan motif sakral dan mewakili identitas

Bintik Tujuh

Motif Bintik Tujuh memiliki 7 bintik putih dan gradasi warna hijau sebagai

Ukir Sentani

Motif Ukir adalah motif batik yang terinspirasi oleh berbagai ukiran kayu tradisional Sentani di

Singayaksa

Motif Singayaksa berasal dari nama tempat Sultan Hasanuddin berdoa kepada

Parang Rusak

Selain dari keberanian dan ketegaran, motif ini juga menggambarkan

Tengkawang Ampiek

Motif Tengkawang Ampiek ini merupakan lambang kesuburan dan kebaikan dari

Tubo Kelapa

Pohon Kelapa merupakan simbol karakter yang baik dan mental yang

Wirasat

Wirasat atau ilham merupakan berkah dari Tuhan. Ilham ini dilambangkan dengan

Gurdo Solo

“Gurdo” atau garuda adalah kendaraan Dewa Wisnu.  Sebagai Burung Mentari, Gurda dilihat sebagai